101 Bukti Yesus Bukan Tuhan
Menurut Al Qur’an & Alkitab
Menurut Al Qur’an & Alkitab
61. Yesus mempunyai orang tua
“Tiap-tiap tahun orang tua
Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah. Ketika Yesus telah
berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim
pada hari raya itu.”
Ayat tersebut menceritakan bagaimana
Yesus yang masih anak-anak setiap tahun dibawa oleh orang tuanya ke
Yerusalem untuk merayakan Paskah. Ketika itu Yesus baru berumur dua
belas tahun. Jika Yesus itu Tuhan, tentu kedua orangtuanya yang lebih
mengetahuinya daripada para penulis Injil. Tetapi kedua orangtuanya
tidak pernah mengatakan atau memberi kesaksian bahwa anak mereka adalah
Tuhan. Bahkan sampai keduaorangtuanya mati, tidak sekalipun mereka
mengatakan bahwa anak mereka itu adalah Tuhan yang harus disembah oleh
umat manusia.
- Setiap yang mempunyai orang tua, pasti bukan Tuhan.
- Yesus mempunyai orang tua, berarti Yesus bukan Tuhan.
- Setiap yang diasuh oleh orangtuanya, pasti bukan Tuhan.
- Yesus diasuh oleh kedua orangtuanya, berarti Yesus bukan Tuhan.
- Setiap yang pernah berumur 12 tahun, pasti bukan Tuhan.
- Yesus berumur 12 tahun, berarti Yesus bukan Tuhan. Sebab Tuhan tidak mengenal umur atau usia.
62. Yesus dikhitan atau disunat
“Dan ketika genap delapan
hari dan ia harus disunatkan, ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang
disebut oleh malaikat sebelum ia dikandung ibu-Nya.” (Lukas 2:21).
Orang yang paling mengetahui siapa
sebenarnya anaknya adalah orangtuanya sendiri, apalagi ibunya yang
melahirkannya. Belum pernah terbesit dalam mulut ibunya (Maryam)
mengatakan atau memberikan kesaksian kepada umat manusia saat itu, bahwa
anaknya yang dia lahirkan itu bernama Yesus adalah Tuhan atau Allah itu
sendiri yang menjelma jadi manusia. Ibu dan bapaknya menyunatkan Yesus
tepat pada hari ke delapan sesuai dengan firman Allah kepada mereka
yaitu dalam kitab Kejadian 17:12 yang berbunyi :
“Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun temurun ….”
Jika Yesus itu Tuhan, apakah Tuhan perlu bersunat? Karena Yesus itu manusia, maka dia wajib bersunat, mengikuti perintah Tuhan.
- Setiap yang bersunat, karena mengikuti perintah Tuhan, pasti bukan Tuhan.
- Yesus disunat karena mengikuti perintah Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
- Setiap yang dikandung oleh ibunya, pasti bukan Tuhan.
- Yesus dikandung oleh ibunya, berarti Yesus bukan Tuhan.
63. Yesus diserahkan kepada Tuhan
“Dan ketika genap waktu
pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem
untuk menyerahkannya kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hokum
Tuhan: “Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah.” (Lukas 2:22-23).
Menurut Alkitab setiap anak lak-laki
harus ditahirkan (disucikan) menurut Hukum Taurat Musa, termasuk Yesus
harus mengikuti hokum taurat Musa untuk disucikan dan dikuduskan oleh
Tuhan. Jika Yesus itu Tuhan, apakah perlu Tuhan harus disucikan dan
dikuduskan lagi? Jika Yesus itu Tuhan, berarti dia sendiri Yang Maha
Suci dan Maha Kudus bukan? Timbul pertanyaan, apakah Tuhan perlu
disucikan dan dikuduskan lagi oleh Tuhan??
- Setiap yang diserahkan untuk ditahirkan (disucikan) kepada Tuhan, pasti bukan Tuhan.
- Yesus diserahkan untuk ditahirkan (disucikan) kepada Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
- Setiap yang dikuduskan oleh Tuhan, pasti bukan Tuhan.
- Yesus dikuduskan oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
64. Yesus dipanggil “Anak” oleh kedua orang tuanya
“Dan ketika orang tuanya
melihat dia, tercenganglah merea, lalau kata ibunya kepadanya: “Nak,
mengapa kamu berbuat demikian terhadap kami? Bapamu dan aku cemas
mencari Engkau.” (Lukas 2:48).
Seperti sudah dijelaskan pada ayat-ayat
sebelumnya, bahwa yang paling mengetahui siapa anaknya, adalah ibunya
yang melahirkan dia. Ibu bapaknya memanggil Yesus dengan sebutan “nak”,
berarti Yesus itu adalah anak mereka, anak manusia, bukan Tuhan! Sangat
tidak masuk akal jika Tuhan punya orang tua, ibu dan ayah. Buktinya
tidak ada satu ayatpun dalam Alkitab, dimana ibunya dan bapaknya pernah
menyembah kepada Yesus anaknya sebagai Tuhan atau Allah itu sendiri. Dan
tidak sekalipun ibu bapaknya memberikan kesaksian kepada umat manusia
pada saat itu, bahwa anaknya yang bernama Yesus adalah Allah atau Tuhan
semesta alam yang harus disembah oleh semua manusia, karena dia adalah
Tuhan yang menjelma menjadi manusia, tidak pernah! Jika ibu bapaknya
pernah mengatakan bahwa anak yang dilahirkan itu bernama Tuhan, tentu
para penulis injil akan mengabadikannya dalam injil.
- Setiap yang punya orang tua, pasti bukan Tuhan.
- Yesus punya orang tua, berarti Yesus bukan Tuhan.
- Setiap orang yang dipanggil “anak”, pasti bukan Tuhan.
- Yesus dipanggil “anak”, berarti Yesus bukan Tuhan.
65. Yesus diasuh ibunya dan semakin besar dan semakin dikasihi Allah
“Lalu Ia pulang bersama-sama
dengan mereka ke Nazaret; dan ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan
ibu-Nya menyimpan sema perkara di dalam hatinya. (52) dan Yesus makin
bertambah besar dan bertambah hikmatNya dan besar-Nya, dan makin
dikasihi oleh Allah dan manusia.” (Lukas 2:51-52)
Ayat tersebut mengisahkan tentang
perbuatan Yesus ketika dia berumur dua belas tahun sudah mulai
berdakwah. Karena Yesus sering pergi tanpa setahu orang tuanya, maka
cemaslah orang tuanya mencari-cari dia. Setelah ditemukan, mereka
membawa pulang anak itu yang masih berumur dua belas tahun yaitu Yesus.
Yesus diasuh oleh orang tuanya dan semakin bertambah besar dan semakin
dikasihi oleh Tuhan. Jika Yesus itu Tuhan, bagaimana mungkin Tuhan sejak
dilahirkan sampai dewasa diasuh oleh manusia selama puluhan tahun. Jika
Yesus itu Tuhan, maka orang pertama yang paling tahu, adalah ibunya
yang mengandung, melahirkan dan merawatnya.
- Setiap yang diasuh oleh ibunya, pasti bukan Tuhan.
- Yesus diasuh oleh ibunya, berarti Yesus bukan Tuhan.
- Setiap yang tumbuh semakin besar, pasti bukan Tuhan.
- Yesus tumbuh semakin besar, berarti Yesus bukan Tuhan.
- Setiap yang semakin dikasihi oleh Tuhan, pasti bukan Tahun.
- Yesus semakin dikasihi oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
66. Yesus memulai pekerjaannya pada usia 30 tahun
“Ketika yesus memulai
pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut
anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli.” (Lukas 3:23).
Ayat tersebut menceritakan tentang
silsilah Yesus yang memulai pekerjaannya ketika dia berumur kira-kira
tiga puluh tahun. Jika Yesus itu Tuhan, bagaimana mungkin Tuhan baru
memulai bekerja ketika berumur kira-kira tiga puluh tahun??
Tentu menjadi pertanyaan, sebelum berumur
tiga puluh tahun, apa saja yang dia kerjakan? Di dalam Alkitab
disebutkan bahwa Yesus mulai berdakwah pada usia dua belas tahun dan
selama 17 (tujuh belas) tahun hilang riwayat-Nya dalam Alkitab. Dan baru
pada usia tiga puluh tahun muncul memulai pekerjaannya.
Lebih aneh lagi bagaiman penulis Alkitab
menulis “menurut anggapan orang” ia adalah anak Yusuf, anak Eli …”
Sangat tidak masuk akal jika ayat tersebut adalah firman Tuhan. Jika
firman Tuhan, tentu tidak perlu Tuhan memberikan wahyunya berdasarkan
“menuru anggapan orang”.
- Setiap yang memulai pekerjaannya pada usia 30 tahun, pasti bukan Tuhan.
- Yesus memulai pekerjaannya pada usia 30 tahun, berarti Yesus bukan Tuhan.
- Setiap yang hanya “menurut anggapan orang”, pasti bukan Tuhan.
- Yesus dikatakan “menurut anggapan orang” berarti Yesus bukan Tuhan.
67. Yesus dibawa Roh Kudus ke padang gurun untuk dicobai iblis
“Yesus yang penuh dengan Roh
Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang
gurun. Di situ ia tinggal empat puluh hari empat lamanya dan dicobai
iblis. Selama disitu ia tidak makan apa-apa dan sesudah waktu itu ia
lapar.
Dikisahkan dalam ayat-ayat tersebut bahwa
Yesus dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun untuk dicobai Iblis. Selama
dicoba, Yesus berpuasa empat puluh hari tidak makan dan tidak minum,
setelah itu barulah Yesus merasa lapar. Jika Yesus itu Tuhan dan Roh
Kudus itupun Tuhan juga, berarti Tuhan dibawa oleh Tuhan. Yang lebih
aneh lagi, yaitu Tuhan kok dicobai Iblis. Mestinya Tuhan mencobai Iblis,
bukan sebaliknya. Dan jika Yesus itu Tuhan, mustahil merasakan lapar.
- Setiap yang dibawa Roh Kudus, pasti bukan Tuhan.
- Yesus dibawa oleh Roh Kudus, berarti Yesus bukan Tuhan
- Setiap yang dicoba oleh Iblis, pasti bukan Tuhan.
- Yesus dicobai oleh Iblis, berarti Yesus bukan Tuhan.
- Setiap yang merasakan lapar, pasti bukan Tuhan
- Yesus merasa lapar, berarti Yesus bukan Tuhan.
68. Roh Tuhan ada pada Yesus yang mengaku sebagai Utusan Tuhan
“Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh
sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik keapda
orang-orang miskin, dan Ia telah mengutus Aku.” (Lukas 4:18).
Ayat ini seperti ucapan Yesus sendiri
yang mengatakan bahwa Roh Tuhan ada dalam dirinya dan katanya Tuhan
telah mengurapinya. Padahal ayat tersebut sebenarnya bukan ucapan Yesus,
tetapi tulisan yang dibacakan dalam kitab Nabi Yesaya 61:1 yang sebenarnya bukan ditujukan kepada dirinya. Perhatikan bunyi kitab Yesaya 61:1 sebagai berikut :
“Roh Tuhan Allah adau padaku,
oleh karena Tuhan telah mengurapi Aku; Ia telah mengutus aku untuk
menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat
orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada
orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan
dari penjara …..
Kata-kata “padaku” dan “Aku” dalam injil Lukas 4:18 pakai huruf capital, adalah kata ganti untuk pribadi Yesus. Sementara kata-kata “padaku” dan aku dalam kitab Yesaya 61:1 memakai huruf kecil, adalah bukan ditujukan kepada Yesus, karena saat itu Yesus belum lahir.
Seandainya injil Lukas 4:18 tersebut ditujukan kepada Yesus, kesimpulannya adalah sebagai berikut :
- Setiap yang diberi Roh oleh Tuhan, pasti bukan Tuhan.
- Yesus diberi Roh oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
- Setiap diurapi oleh Tuhan, pasti bukan Tuhan.
- Yesus diurapi oleh Tuhan, pasti bukan Tuhan.
- Setiap yang diutus oleh Tuhan, pasti bukan Tuhan
- Yesus diutus oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
69. Yesus orang Nazaret yang kudus dari Allah
“Di dalam rumah ibadat itu
ada seorang yang kerasukan setan dan ia berteriak dengan suara
keras:”Hai Engkau, Yesus orang nazaret, apa urusan-Mu dengan kami?
Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang
Kudus dari Allah.” (Lukas 4:33-34)
Manusia jaman dahulu yang hidup se zaman
dengan yesus, tahu bahwa yesus bukan Tuhan. Orang yang kerasukan
setanpun tahu bahwa Yesus bukan Tuhan, melainkan dia adalah orang yang
berasal dari Nazaret dan orang kudus yang datang (diutus) oleh Allah.
Jika mereka tahu Yesus adalah Tuhan, tentu teriakan mereka berbunyi,
“Hai Engkau Tuhan, Engkau adalah Tuhan kami.”
- Setiap orang berasal dari Nazaret, pasti bukan Tuhan.
- Yesus berasal dari Nazaret, berarti Yesus bukan Tuhan.
- Setiap orang kudus yang datang dari Tuhan, pasti bukan Tuhan
- Yesus orang kudus yang datang dari Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
70. Yesus bersama ibu dan saudara kandungnya
“Ibu dan saudara-saudara
Yesus datang kapada-Nya, tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena
orang banyak. Orang memberitahukan kepada-Nya: “Ibu-Mu dan
saudara-saudar-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Engkau.”Tetapi ia
menjawab mereka: “Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang
mendengar-kan firman Allah dan melakukannya. “ (Lukas 8:19-21)
Ayat diatas ini menceritakan bahwa ibunya
dan saudara-saudaranya sedang mencari Yesus. Setelah ketahuan dimana
Yesus itu berada, seseorang memberitahukannya kepada Yesus bahwa ibunya
dan saudara-saudaranya ingin bertemu dengannya. Tetapi Yesus menjawab
pada orang tersebut, “Ibuku dan saudara-saudaraku ialah mereka, yang
mendengarkan firman
Allah dan melakukannya.” Jawaban Yesus
yang tidak mencerminkan sebagai seorang anak yang sholeh. Ucapan Yesus
tersebut sangat merendahkan ibu dan saudara-saudaranya. Makna-nya sama
saja Yesus mengatakan bahwa mereka (ibunya dan saudara-saudaranya) bukan
orang-orang yang mendengar dan melakukan perintah Allah. Atau sama saja
bahwa Ibu-nya dan saudara-saudaranya tidak termasuk orang-orang yang
taat pada Allah Na’udzubillahimindzalik!!.
- Setiap yang punya ibu dan saudara-saudara kandung, pasti bukan Tuhan.
- Yesus punya ibu dan saudara kandung, berarti Yesus bukan Tuhan.
Jika didalam Alkitab Yesus merendahkan
dan melecehkan ibunya, justru di dalam kitab suci Al Qur’an, Yesus atau
Nabi Isa as sangat taat dan memuliakan orang tuanya. Hal itu dapat kita
baca dalam Al Qur’an surat 19 Maryam ayat 31-32 sebagai berikut :
“Dan dia menjadikan aku
seorang yang diberkati dimana saja aku berada. Dan Dia memerintahkan aku
salat dan zakat selama aku hidup, dan berbuat baik kepada ibuku dan Dia
tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.” (QS. 19 Maryam :
31-32)