Kamis, 24 Mei 2012

Sejumlah Peristiwa Memilukan Dalam Pembantaian 23 Hari



Gempuran udara pertama dan pembantaian terhadap kepolisian

Sabtu (27/12/2008) pasukan udara Zionis melancarkan rangkaian serangan besar yang mengejutkan di sejumlah tempat dan pusat-pusat penjaga keamanan. Akibatnya lebih dari 230 orang meninggal syahid. Satu diantaranya brigjen Taufiq Jabar, komandan kepolisian dan colonel Ismael Ja’bari, komandan dinas keamanan dan perlindungan. 

Membombol perbatasan 40 kilometer

Selasa 30/12/2008 Brigade Al-Qossam untuk pertama kalinya menembus batasan 40 kilometer, roketnya mencapai kota Ber Seba
Pembantaian terhadap keluarga Rayyan dan syahidnya Dr. Nazzar
   Kamis 1/1/2009 pasukan Zionis membuka serangan dengan membantai secara biadab Dr. Nazzar Rayan bersama empat orang istrinya dan 11 putra putrinya dengan tembakan rudal ke rumahnya di Jabalia. Setidaknya Zionis memuntahkan satu ton bom, hingga rumah tersebut rata dengan tanah tinggal reruntuhan. Sebelumnya Syaikh Nazar menolak meninggalkan rumahnya, walau sudah dinasehati pihak Hamas. Ia menjadi salah satu pioneer mengiklaskan dirinya sebagai tameng manusia untuk melindungi rumah-rumah rakyatnya dari serangan udara Zionis. Sebelumnya, syaikh bersama ratusan warga lainya berinisiatif naik ke atap-atap rumah untuk menjadi tameng hidup. Mereka bertakbir menantang musuh Zionis dan serangan pesawatnya. Agar ia dan keluarganya mengamalkan apa yang diajakanya pada orang-orang. Maka ia dan keluarganya sengaja menantang ancaman Zionis terhadap diri dan rumahnya. Maka ia telah menjadi tameng hidup dan Zionis jadi merealisasikan pembantaianya. Dalam peristiwa itu, sebanyak 16 syuhada gugur syahid. Terutama guru kita dan syaikh kita yang mengajarkan mata kuliah hadits di universitas Islam Gaza. 

-          Disebutkan, Syaikh Dr. Nazar adalah keturunan dari Kamp Jabalia tahun 1959. Ia dan keluarganya diusir oleh Zionis pada tahun 1948 dari Ni’liyah kota Askelon.
-          Ia menamatkan S1 dari Universitas Riyad tahun 1982 di bidang Syari’ah. Kemudian S2 dari Universitas Jordania tahun 1990 serta S3 dari Universitas di Sudan. Kemudian ia mendapat gelar professor di bidang hadits dari sana. Ia adalah salah satu ulama terkenal dalam bidang hadits di Palestina. Ia menjadi imam masjid, penceramah di masjid Khulafau Rasyidin di kamp Jabalia yang melahirkan ratusan syuhada.
-          Pemerintah Zionis telah beberapa kali menangkapnya. Terakhir ia ditawan dinas keamanan otoritas Palestina, diinterogasi dan disiksa.
-          Dr. Rayyan adalah salah seorang ulama terkenal. Ia juga salah seorang anggota biro politik gerakan Hamas dan salah seorang pejuang reformasi. Ia juga sebagai seorang mujahid di brigade Izzuddin Al-Qossam, lebih daru sekali ia terlibat aksi militer. Ia salah seorang pelindung yang mempertahankan Kamp Jabalia, ketika terjadi aksi Zionis.
-          Anaknya, Ibrahim Nazar, ia persembahkan dalam operasi syahid. Anaknya gugur sebagai syuhada saat penyerbuan Israel ke Duget, utara Gaza tahun 2001. Selain itu, adiknya dan dua keponakanya gugur dalam bencana alam Gaza awal tahun 2008. Disamping itu, anaknya yang lain, Bilal terluka saat konfrontasi dengan kaum penjajah. 

           Abu Bilal (Syiakh Nazar) adalah seorang yang teguh, ulama, mujahid, selalu berada di front terdepan pertempuran. Ia selalu menginginkan syahi, tenyata ia bersama istri-istri dan anak-anaknya mendapatkanya. Mereka gugur dalam pertempuran besar bersama musuh. Ia menghabiskan waktunya untuk berjihad dan mendorong orang untuk berjihad, semoga Allah menerima amalnya dan orang-orang bersamanya, ditempatkan di surge Firdaus, bersama para Nabi, shadiqin, syuhada dan shalihin, itulah sebaik-baik teman. 

Operasi Penculikan
  Jum’at 2/1/2009 sekelompok pasukan Al-Qossam berhasil menawan enam serdadu Zionis secara sekaligus. Namun Zionis takut serdadu tersebut akan dijadikan sandera oleh perlawanan. Maka mereka menembaki pasukan Al-Qossam bersama keenam serdadu yang sudah tertawan, untuk menghindari tawanan di pasukan perlawanan. Akibatnya, enam serdadu tewas dan satu mujahid Al-Qossam, Mahmud Raifi gugur syahid dan sejumlah mujahid lainya terluka. Mereka semua dapat melepaskan diri dari kepungan Israel dengan selamat. 

Sejumlah operasi darat dan penetrasi Al-Qossam dimulai
-          Sabtu, 3/1/2009, Israel memulai serangan darat, setelah gagal dalam serangan udara. Mereka tak dapat merealisasikan target-targetnya
-          Brigade Al-Qossam melakukan penetrasi terhadap alat komunikasi Zionis. Mereka dapat mendengarkan percakapan serdadu. Mereka mengirimkan sinyal-sinyal yang menyebutkan, lima serdadu Zionis tewas dan melukai sejumlah lainya. 

Pembantaian di Masjid Al-Syahid Ibrahim Al-Muqadimah

Pada 3/1/2009 Masjid Ibrahim Al-Muqadimah yang terletak di Kamp Jabalia terkena gempuran saat shalat maghrib. Sebanyak 11 jema’ah shalat menjadi korban gempuran roket Zionis. 

Kejutan pertama pada serangan darat
     Ahad 4/1/2009 Al-Qossam memberikan kejutan dengan menghancurkan tank merkava dengan roket P29. Untuk pertama kalinya roket ini digunakan pada perang Gaza, hingga beberapa orang tewas dan sejumlah lainya luka-luka, disamping kebakaran pada tank Zionis.
Penyembelihan Terhadap Keluarga Samuni dan pembantaian massal dengan tangan dingin.
Pada Ahad, 4/1/2009 pasukan Israel melancarkan serangan umum ke wilayah Zionis, sebelah selatan Gaza serta pembantaian besar-besaran terhadap warga keluarga Samuni. Setelah mereka memaksa sejumlah anggota berkumpul di suatu rumah milik Wail Samuni, sekitar jam 6.30 pagi hari, tiba-tiba serdadu Zionis menembaknya dengan roket secara biadab dan berkali-kali. Rumah itu roboh berkeping-keping. Tubuh-tubuh bergelimpangan diantara anak-anak, orang tua dan wanita. Tak kurang dari 70 orang menjadi korban peristiwa itu. Sementara itu, menurut salah seorang masih selamat dari peristiwa pembantaian tersebut mengatakan, sebagian anggota keluarganya meninggal beberapa saat setelah penembakan. Tetapi karena pasukan Zionis menghalangi tim medis mendekati tempat tersebut hingga besoknya, akhirnya mereka meninggal juga. Rumah tersebut berubah jadi kolam darah. Diantara mereka ada yang meninggal langsung ada yang meninggal beberapa jam setelah penembakan dan diantara ada yang berjuang melawan maut hingga akhirnya meninggal juga.
Kepanikan menyelimuti, tatkala pedugas medis tiba pada hari Seninnya dan mendapati banyak korban. Sebagian mereka berada di bawah reruntuhan, tercerai berai, diantara mereka ada yang masih berdarah-darah dan ada juga yang masih hidup. 70 orang berada dalam bangunan itu, 29 diantaranya meninggal syahid dalam aksi biadab pembantaian massal terhadap warga sipil dan dengan darah dingin mereka menghabisinya.

Operasi penculikan yang heroic dan menembak jatuh pesawat tanpa awak
    Senin 5/1/2009 sejumlah pejuang Al-Qossam menembak beberapa serdadu Zionis dan menculik salah satu dari mereka dibawa ke salah satu rumah serta menyekapnya. Mereka menolak membebaskannya hidup-hidup, walau sudah dikepung pasukan Zionis. Sementara itu, pihak Zionis menawarkan, para pejuang akan dibiar bebas, jika mereka mau menyerahkan tawananya atau mereka akan dirudal de dan mati bersama serdadu yang diculiknya. Akhirnya pesawat tempur Israel menghabisi mereka, setelah dua hari lamanya para mujahid tetap tidak mau menyerahkan sanderanya. Akhirnya, ketiga mujahid gugur syahid bersama satu serdadu Zionis yang menjadi tawananya. Mereka yang syahid adalah, Muhammad Farid Abdullah, Muhammad Abdullah Ubaid dan Iyad Husean Abid.
-          Al-Qossam berhasil menembak jatuh pesawat tanpa awak dengan senjata anti pesawat . mereka pun mendapatkan puing-puingnya.
-          Salah satu helicopter Zionis terkena tembakan anti tanah dan memaksanya mendarat darurat.

Pembantaian keluarga Abu Isya
 Pada 15 Januari 2009 Kamp Shati sebelah barat Gaza digempur serangan dari kapal-kapal perang Israel. Salah satunya pada rumah milik satu keluarga yang terdiri dari tujuh anggota. Keluarga tersebut bernama, Abu Isya. Akibatnya, bapak, ibu serta kelima anaknya meninggal seketika. Setelah itu mereka meninggalkan Shati. 

Pembantaian Keluarga Duaib
 Pada 6 Januari 2009, tank dan pesawat tempur Zionis menggempur Kamp Jabalia di utara Gaza. Mereka menggempur rumah milik keluarga Duaib mengakibatkan, 10 syuhada gugur.

Pembantaian Fakhurah
Selasa, 6/1/2009, Sekolah Fakhurah menjadi saksi pembantaian massal. Ketika rudal-rudal Zionis menghantam bangunan sekolah yang dipakai berlindung di kota tersebut. Wanita, anak-anak dan orang tua mengungsi di gedung sekolah milik lembaga social milik PBB, UNRWA di Kamp Jabalia, utara Gaza. Begitu juga rumah-rumah yang berada di sekilingnya menjadi target serangan. Mereka semua menggapai derajat syuhada. Sebanyak 46 orang terbunuh syahid dan 60 lainya luka-luka. Maka catatan kejahatan Israel di dunia bertambah panjang. Kejahatan ini merupakan pembantaian yang ke sekian kalinya mereka lakukan terhadap rakyat Palestina secara barbar.

Pembantaian Keluarga Dayah
Termasuk dalam rangkain pembantaian secara masalah, terhadap sejumlah keluarga Palestina adalah peristiwa shubuh tragis. Matahari pun belum menyingsing pada Selasa (7/1/2009) tepatnya jam 6.00 pagi, keluarga haji Faiz Dayah (65 tahun) tinggal di Zaitun, sebelah selatan Gaza.
Haji Dayah beserta istri dan anak-anak beserta cucunya berkumpul di tingkat pertama di rumah mereka yang terdiri dari empat tingkat, karena takut rudal Zionis. Akan tetapi mereka tidak tahu, bahwa tempat itulah sebagai ruangan terakhir bagi mereka, saat setengah bangunan ambles ke dalam tanah.
Sejumlah saksi mata mengatakan, mereka menemukan tingkat dasar bangunan tersebut menganga sedalam sepuluh meter, seolah-olah ada gempa dakhsyat menghantam bangunan tersebut. semua bangunan rata denan tanah, yang ada hanya batu-batu kecil.
25 orang dari keluarga Dayah, paling kecil baru berumur enam bulan, semuanya meninggal syahid di bawah reruntuhan bangunan yang rata dengan tanah akibat gempuran pesawat tempur Zionis yang menembakan roket, rudal, bom atau alat peledak lainya untuk menghancurkan bangunan tersebut, bersama ke 25 penghuninya tak tersisa.
Tim penyelamat berusaha mengeluarkan korban dari reruntuhan hingga hari berikutnya. Kebanyakan mereka tak bisa dikenali karena tubuhnya sudah tercerai berai. Sebagian anggota tubuhnya sudah hilang. Mereka menemukan tangan seorang perempuan yang sudah terpisah dari tubuhnya, tangan itu masing mengenakan cincin kawin dari suaminya. Ada juga dua kaki yang terpisah dari badanya akibat dakhsyatnya senjata Zionis yang sangat mematikan. Oleh karena itu, mereka dikubur bareng-bareng. Kembali tergores catatan kejahatan Zionis yang tak terkira, menambah panjang catatan kebiadaban mereka yang akan kekal hingga kiamat. 

Perluasan wilayah serangan di Zait
-          Jum’at 9/1/2009 untuk pertama kalianya brigade Al-Qossam menggempur pangkalan udara Zionis di Tel Nauf sejauh 45 Kilometer dari Gaza
-          Pasukan khusus Al-Qossam membuat jebakan di salah satu rumah, sebelah selatan Bet Lahya, dimana terdapat pasukan Zionis dan berhasil membunuh 8 serdadu lalu, menarik diri dari wilayah itu dengan selamat. 

Pembantaian Terhadap Keluarga Abdu Rabbih
Pada 10 Januari 2009, pesawat tempur Zionis menggempur satu rumah milik keluarga Abdu Rabbih yang mengakibatkan 8 anggota keluarganya meninggal syahid. 

Perluasan gempuran di wilayah zait
-          Sabtu 10/1/2009 untuk pertama kalinya Al-Qossam menggempur pangkalan udara Zionis di Balmakhem, tengah wilayah jajajahn 48, sejauh 50 kilometer atau berjarak 40 kilometer dari perbatasan Gaza. Pangkalan tersebut merupakan tempat penyimpanan rudal patriot dan Hetz milik Zionis. 

Penyerbuan Rumah
-          Rabu 14/1/2009 sekelompok pejuang Al-Qossam melessakan roket RPG terhadap rumah dimana terdapat pasukan Zionis, kemudian mereka menyerbu rumah tersebut, hingga terjadi baku tembak sengit. Akhirnya, mujahid Al-Qossam menarik diri dari tempat tersebut dengan selamat, setelah membunuh lima orang diantara mereka dan melukai dua lainya. Dalam operasi ini, seorang mujahid, Luay Husen gugur syahid.
-          Dua mujahid Al-Qossam menegaskan, keduanya baru pulang dari medan pertempuran dan dapat membunuh Sembilan serdadu Zionis di barat Bet Lahya, setelah mereka terkonsentrasi di rumah dekat perkampungan Al-Isra, sebelah barat Lahya selama beberapa hari. Keduanya melakukan penyergapan dan menjebak musuh hingga masuk ke dalam rumah. namun mereka mendapat perlawanan hingga Sembilan anggotanya tewas, beberapa lainya luka-luka. 

Gugurnya Komandan Mujahid Said Shiyam
-          Kamis 15/1/2009, setelah dua pecan gugurnya Syaikh Nazar Rayyan, Gaza kembali diguncangkan dengan syahidnya pemimpina mujahid, Syaikh Shiyam yang menjabat menteri dalam negeri ketika itu. Ia digempur pesawat pembunuh Israel dengan sejumlah bom ke rumah saudaranya, saat ia berkunjung ke sana. Ia gugur syahid bersama putranya, Muhammad dan saudara kandungnya. Juga gugur dalam peristiwa ini, seorang warga yang kebetulan berada di sekitar TKP.
-          Syaikh Shiyam dilahirkan di Kamp Shati tahun 1959 lalu. Nenek moyangnya berasal dari Askelon yang diusir pemerintah Zionis pada tahun 1048.
-          Ia bekerja di sekolah milik yayasan social PBB, setelah ia keluar dari sekolah Darul Mualimin di Ramallah. Ia mendapat gelar Diplom untuk ilmu matematika. Lalu melanjutkan kuliahnya di universitas terbuka di Al-Quds dan mendapat gelar bachelorius jurusan pendidikan tahun 2000.
-          Ia menjadi anggoat komite pengajar di sekolah-sekolah milik yayasan social internasional dan memimpin komite pengajar selama tujuh tahun berturut-turut. Ia juga duduk sebagai anggota dewan pendiri Universitas Islam dan anggota biro politik gerakan Hamas, anggota parlemen Palestina, ketua fraksi Hamas di parlemen serta terakhir menteri dalam negeri Palestina.
-          Ia ditangkap selama beberapa kali dan dijebloskan ke dalam penjara Israel, kemudian didevortasi ke Zahwar, selatan Libanon dan kembali ditangkap dinas keamanan otoritas Palestina.
-          Abu Mush’ab (Shiyam) menghabiskan hidupnya di medan pertempuran, meninggal sebagai syuhada dalam melawan penjajahan. Dialah yang melindungi front terdepan dalam negeri. Gaza tidak pernah menyaksikan situasi yang penuh dengan keamanan dan ketentraman, kecuali setelah dikuasainya kendali keamanan dan dibersihkanya Jalur Gaza dari para perusuh yang dilakukan aliran kudeta yang sudah disetir Zionis dari kalangan gerakan Fatah.
-          Ribuan bangsa Palestina berduyun-duyun mengikuti proses penghantaran jenazah Shiyam ke pemakaman, walau diancam dengan serangan udara Zionis yang siap datang tiba-tiba. Jasad sucinya dimakamkan di pekuburan para syuhada di wilayah Syaikh Ridwan. Ia bersama anak dan saudaranya. Semoga Allah menerima segala amalnya dan menempatkanya di surge Iliyyiin bersaam para nabi dan rasul.

Tembakan roket beberapa saat setelah pengumuman gencatan senjata secara sepihak.
-          Sabtu 17/1/2009, para mujahid berhasil menarik pasukan infantry Zionis, masuk ke salah satu rumah yang sudah ditanam bahan peledak di Jabal Kashef, timur Jabalia. Kemudian mereka meledakanya, hingga sejumlah serdadu tewas dan luka.
-          Hal ini menjadi bukti kekalahan Zionis serta kegagalanya dalam mencapai target-targetnya di Gaza. Perdana menteri Zionis, Ehud Olmert mengumumkan gencatan senjata sepihak. Sementara Brigade Al-Qossam melunasi janjinya menggempur pangkalan udara Hatsarem dengan rudal Grad, sete pidatonya di televise. Mereka juga melessakan tiga roket grad ke kota Uvekum, persis setelah pidato Olmert di televise. Dijelaskan, langkah ini menjadi bukti bahwa Al-Qossam tetap berpegang pada perlawanan senjata dan akan selalu melindunginya. (asy)