~* Berakhirlah Dengan Nama Allah Swt di Hati *~
Ditengah perjalanan umur manusia yang terus bertambah
semakin lama tak terasa terus mendekat waktu kematian
hati yang terus tergerus oleh nilai dan makna hidup
mungkin ada yang menjadi kubangan kemulyaan atau lumpur nafsu
perjalanan tauhid-pun menjadi beraneka ragam tergambar dalam hati
ada yang dangkal, setengah atau mungkin tiada sama sekali
mungkin yang beruntung yang terjaga keutuhannya …
semakin lamanya perjalanan waktu di Dunia yang kita alami
semakin terasa banyak organ tubuh yang kehilangan daya-nya
tapi kadang terselimuti oleh sel-sel nafsunya sehingga jiwa tetap terangsang
memperthankan nilai dan makna hidup sesuai kaidah keyakinannya masing2
semakin lama tak terasa terus mendekat waktu kematian
hati yang terus tergerus oleh nilai dan makna hidup
mungkin ada yang menjadi kubangan kemulyaan atau lumpur nafsu
perjalanan tauhid-pun menjadi beraneka ragam tergambar dalam hati
ada yang dangkal, setengah atau mungkin tiada sama sekali
mungkin yang beruntung yang terjaga keutuhannya …
semakin lamanya perjalanan waktu di Dunia yang kita alami
semakin terasa banyak organ tubuh yang kehilangan daya-nya
tapi kadang terselimuti oleh sel-sel nafsunya sehingga jiwa tetap terangsang
memperthankan nilai dan makna hidup sesuai kaidah keyakinannya masing2
Sebenarnya tauhid itu ada sejak saat kita masih di Alam Rahim
seharusnya tetap terjaga saat kehidupan telah berakhir
Tauhid adalah kerangka kebenaran yang tak boleh tergores sedikitpun
karena hikmah keimanan dan ketaqwaan ada di dalamnya
itulah hakekat ketetapan manusia yang harus kita renungkan
sehingga semua darah yang mengalir di tubuh, tetap terjaga kebersihannya
marilah kita perbaiki sel2 darah yang telah rusak oleh tipu daya nafsu
sehingga bertambahnya umur kita akan mengembalikan tegaknya ke-tauhid-an itu sendiri
inilah Ma’rifatullah sebagai akhir perjalanan manusia di muka Bumi
dimana hati tetap tenggelam didalam Cahaya-NYA
maka kehidupan kita akan berakhir dalam situs Khusnul Khotimah yang hakiki
bukankan kita yakin atas ‘asal kembali ke asal’
maka kembalipun harus seperti asal-nya kita sediakala
marilah arif menilai diri, sebagai Ciptaan-NYA yang akan menghadap
sehingga kita selalu menjaga hubungannya dengan Sang Khalik …
seharusnya tetap terjaga saat kehidupan telah berakhir
Tauhid adalah kerangka kebenaran yang tak boleh tergores sedikitpun
karena hikmah keimanan dan ketaqwaan ada di dalamnya
itulah hakekat ketetapan manusia yang harus kita renungkan
sehingga semua darah yang mengalir di tubuh, tetap terjaga kebersihannya
marilah kita perbaiki sel2 darah yang telah rusak oleh tipu daya nafsu
sehingga bertambahnya umur kita akan mengembalikan tegaknya ke-tauhid-an itu sendiri
inilah Ma’rifatullah sebagai akhir perjalanan manusia di muka Bumi
dimana hati tetap tenggelam didalam Cahaya-NYA
maka kehidupan kita akan berakhir dalam situs Khusnul Khotimah yang hakiki
bukankan kita yakin atas ‘asal kembali ke asal’
maka kembalipun harus seperti asal-nya kita sediakala
marilah arif menilai diri, sebagai Ciptaan-NYA yang akan menghadap
sehingga kita selalu menjaga hubungannya dengan Sang Khalik …
Dzikir adalah suatu perbuatan yang diharapkan ALLAH SWT
Dzikir bukanlah kegiatan ibadah yang sia-sia dan tanpa makna
bahkan nilainya melebihi dari segala ibadah apapun yang kita kerjakan selama ini
Dzikir adalah bukti kecintaan ….
karena bukan lidah yang berkata tapi hati yang mengungkap
Dzikir mampu membersihkan kotoran2 hati yang melekat
karena Dzikir adalah suara kebersihan hati yang terus mengalir kepada organ2 tubuh kita Dzikir haruslah tetap kita lakukan, itulah kesetiaan dalam menjaga rasa terhadap Sang Kekasih Hati
Dzikir bukanlah kegiatan ibadah yang sia-sia dan tanpa makna
bahkan nilainya melebihi dari segala ibadah apapun yang kita kerjakan selama ini
Dzikir adalah bukti kecintaan ….
karena bukan lidah yang berkata tapi hati yang mengungkap
Dzikir mampu membersihkan kotoran2 hati yang melekat
karena Dzikir adalah suara kebersihan hati yang terus mengalir kepada organ2 tubuh kita Dzikir haruslah tetap kita lakukan, itulah kesetiaan dalam menjaga rasa terhadap Sang Kekasih Hati
Melalui Dzikir kita akan mengenal Rubuniyah secara hakiki
maka sifat dan kedekatan-nyapun kian terasa mewujudkan Akhlakul Karimah
Dzikir tak mengenal batas baik tempat ataupun waktu
karena hakekat Dzikir adalah ibadah tanpa batas
maka Dzikir adalah kesukaan yang paling digemari oleh Allah Swt.
maka sifat dan kedekatan-nyapun kian terasa mewujudkan Akhlakul Karimah
Dzikir tak mengenal batas baik tempat ataupun waktu
karena hakekat Dzikir adalah ibadah tanpa batas
maka Dzikir adalah kesukaan yang paling digemari oleh Allah Swt.
Marilah kita benahi hidup kita ini dengan memperbanyak Dzikirullah
sebagai upaya membersihkan hati kita yang sudah ternoda oleh nilai kehidupan yang semu
kembalikanlah kebeningan yang pernah ada
agar kita mengenal diri kita yang sebenarnya
yaitu diri yang dhaif, bersih dan tawadhu’
marilah kita tingkatkan Dzikirullah sejalan dengan umur kita yang semakin menipis
betapa bahagianya akhir kehidupan kita diakhiri dengan Dzikirullah
yaitu hati yang senantiasa menyebut Nama-NYA
artinya hati yang sudah tiada lagi Tuhan lain selaian Allah Azza Wa Jalla
ﺁﻣِّﻴﻦَ ﻱَ ﺭَ ﺑَّﻞْ ﻋَﻠَﻤِﻴّﻦْ ..
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
...Salam Ukhuwah.... ...