~* Keutuhan Hati Sebagai Rasa Iman dan Taqwa yang Kaffah *~
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Ditengah bergantinya perasaan setiap saat
jiwa yang tak arif terhadap kebenaran
mengakibatkan kemelut bergumul dengan keyakinan
pikiran hanya bijak sesaat terhadap keimanan
maka tubuh sering tersakiti tanda diri kehilangan kesabaran
itulah kelemahan hati yang tak memiliki kekafahan
karena semua hanya bertumpu kepada doa dan harapan
tapi tak melepaskan ikatan nafsu yang terus memburu
demikianlah manusia yang selalu menggandengkan dua keadaan
diantara keyakinan dan nafsunya
ditengah khayalan dan kepasrahannya
diantara Dunia dan Pemiliknya
maka rasa yang hadir pasti terus berubah
jiwa yang tak arif terhadap kebenaran
mengakibatkan kemelut bergumul dengan keyakinan
pikiran hanya bijak sesaat terhadap keimanan
maka tubuh sering tersakiti tanda diri kehilangan kesabaran
itulah kelemahan hati yang tak memiliki kekafahan
karena semua hanya bertumpu kepada doa dan harapan
tapi tak melepaskan ikatan nafsu yang terus memburu
demikianlah manusia yang selalu menggandengkan dua keadaan
diantara keyakinan dan nafsunya
ditengah khayalan dan kepasrahannya
diantara Dunia dan Pemiliknya
maka rasa yang hadir pasti terus berubah
Keyakinan haruslah tetap bertahan di hati
dengan isyarat ikhlas sebagai dasarnya
meraih kedamaian bukanlah dengan pikiran
tapi serahkan dalam perbuatan yang riil terhadap Sang Pemilik Aturan
berserahlah dengan ilmu Tauhid
agar hati diajarkan menerima Kebenaran Ilahi
berharaplah kepada Tauhid
agar hidup tak guncang karena persoalan Duniawi
tersenyumlah bersama Tauhid
maka Allah akan menghadirkan keindahan hidup untuk kita
sehingga semua persoalan hidup akan terselesaikan dengan syukur terhadap Irodah-NYA
dengan isyarat ikhlas sebagai dasarnya
meraih kedamaian bukanlah dengan pikiran
tapi serahkan dalam perbuatan yang riil terhadap Sang Pemilik Aturan
berserahlah dengan ilmu Tauhid
agar hati diajarkan menerima Kebenaran Ilahi
berharaplah kepada Tauhid
agar hidup tak guncang karena persoalan Duniawi
tersenyumlah bersama Tauhid
maka Allah akan menghadirkan keindahan hidup untuk kita
sehingga semua persoalan hidup akan terselesaikan dengan syukur terhadap Irodah-NYA
Tawakkal adalah cara untuk mencapai tujuan
secara lahiriah, ALLAH telah menurunkan Ilmu-NYA
secara bathiniah, maka ALLAH meminta kita mencari-Nya
dekatilah kepada Sang Pemilik Ilmu …
agar hati kita selalu terlindungi dari sengatan yang menyakitkan
berbuatlah untuk ke-Ridhoan-NYA
hingga jiwa dan akal kita ditunjuki Cara-NYA
itulah tawakal yang harus bersumber kepada Keselamatan-NYA
maka ber-tafakur-lah diri sebelum diri melangkah
dan berdzikirlah se-banyak2nya, agar ALLAH selalu berada dekat dengan kita
secara lahiriah, ALLAH telah menurunkan Ilmu-NYA
secara bathiniah, maka ALLAH meminta kita mencari-Nya
dekatilah kepada Sang Pemilik Ilmu …
agar hati kita selalu terlindungi dari sengatan yang menyakitkan
berbuatlah untuk ke-Ridhoan-NYA
hingga jiwa dan akal kita ditunjuki Cara-NYA
itulah tawakal yang harus bersumber kepada Keselamatan-NYA
maka ber-tafakur-lah diri sebelum diri melangkah
dan berdzikirlah se-banyak2nya, agar ALLAH selalu berada dekat dengan kita
Jadikanlah Dzikirullah sebagai kesenenangan hati
lakukanlah sepanjang waktu, sebagai tawakal kita kepada Sang Pemilik Raga
maka berlombalah untuk meraih Kebaikan-NYA
yaitu ketentraman di hati …
itulah makna tawakal kita sesungguhnya
mencari kebenaran kepada sumbernya
meraih kebahagian dengan Rahmat-NYA
dan ber-mahabah-an dalam kerinduan yang dalam
hanya Kepada-NYA lah kita ini berharap
hari esok yang bahagia …
Bersama-NYA lah, maka kita akan damai dan bahagia selamanya
sehingga jiwa dan hati kita akan selalu berada kepada rasa iman dan taqwa
tanpa berubah walau persoalan mendekat
itulah ke-kaffah-an kita sebagai manusia yang sedang berjalan di muka Bumi
semoga kita bisa menikmati Kasih Sayang-NYA seutuhnya
lakukanlah sepanjang waktu, sebagai tawakal kita kepada Sang Pemilik Raga
maka berlombalah untuk meraih Kebaikan-NYA
yaitu ketentraman di hati …
itulah makna tawakal kita sesungguhnya
mencari kebenaran kepada sumbernya
meraih kebahagian dengan Rahmat-NYA
dan ber-mahabah-an dalam kerinduan yang dalam
hanya Kepada-NYA lah kita ini berharap
hari esok yang bahagia …
Bersama-NYA lah, maka kita akan damai dan bahagia selamanya
sehingga jiwa dan hati kita akan selalu berada kepada rasa iman dan taqwa
tanpa berubah walau persoalan mendekat
itulah ke-kaffah-an kita sebagai manusia yang sedang berjalan di muka Bumi
semoga kita bisa menikmati Kasih Sayang-NYA seutuhnya
ﺁﻣِّﻴﻦَ ﻱَ ﺭَ ﺑَّﻞْ ﻋَﻠَﻤِﻴّﻦْ ... ..
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ ... ..''