Kamis, 10 Mei 2012

**)) Istri Yang Meminta Haknya Dari Suami ((**


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


 بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ


  1

. Isteri yang tidak akan meminta apa-apa dari suaminya sekalipun yang perlu (dharuri). Apa yang disediakan oleh suaminya, diterima dengan penuh malu dan bersyukur. Kalau ada, adalah. Kalau tidak ada, dia bersabar, tetapi tidak meminta. Apalagi yang tidak perlu, kalau diberi pun dia tolak bahkan adakalanya yang perlu pun dia tolak dengan baik. Dia lebih suka menolong suaminya. Inilah isteri yang bersitat SIDDIQIN. Golongan ini susah dicari terutama di akhir zaman ini. Ini adalah wanita yang luar biasa.


:::::.. 2. Isteri yang tidak meminta dari suaminya kecuali yang perlu saja. Yang tidak perlu dia tidak akan meminta bahkan kalau suaminya memberi yang tidak perlu dia tolak dengan baik. Tetapi kalau yang diperlukan pun tidak ada, dia tetap sabar. Namun dia tidak akan mendesak suaminya. Dia tetap bersabar dengan keadaan itu. Inilah isteri yang bersifat MUQARROBIN. Golongan ini juga sukar untuk dicari di zaman kebendaan ini, zaman manusia memburu dunia, di zaman orang memandang dunia adalah segala-galanya.


:::::.. 3. Isteri yang meminta kepada suaminya yang perlu dan sekali-sekali meminta juga yang tidak perlu seperti ingin sedikit kehidupan yang lebih baik (makan,minum,tempat tinggal,pakaian,kendaraan). Namun kalau suaminya tidak memberi, dia tetap sabar dan tidak pula menjadi masalah. Inilah isteri yang SHOLEHAH lebih mudah dicapai tetapi tetap memerlukan pengorbanan perasaan yang tinggi dan hati yang lebih mencintai ALLAH dan Akhirat daripada kehidupan di dunia yang sementara ini.


::::.. 4. Isteri yang selalu saja meminta, bukan saja yang perlu, yang tidak perlu pun dia suka meminta-minta. Kalau diberi pun tidak pernah puas, tidak pernah merasa cukup. Sudah mewah pun masih merasa tidak cukup. Kalau tidak diberi, akan menjadi masalah dan dia akan cemberut, marah-marah, sakit hati, merajuk hingga menjadi masalah dalam rumah tangga. Inilah isteri yang FASIK. Sikap tindakannya, percakapannya selalu saja menyusahkan suaminya. Akhirnya krisis rumah tangga tidak pernah berhenti, senantiasa bergolak. Lama kelamaan bercerai suami isteri. Kalau pun tidak bercerai, itu hanya karena hendak menjaga muka, tetapi apalah arti rumah tangga yang seperti ini. Ia ibarat neraka dunia.


وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Dari buku Panduan Wanita Solehah
(Abuya Syeikh Ashaari bin Muhammad At Tamimi)

Semoga bermanfaat,,
Dewi Risdiana
4 Mei
jika ada yg berkenan tag/share tafadhol karena berbagi ilmu itu indah,salam ukhuwah fillah.. :)
— bersama Fhenin Afhelya, Nirma Lilia, Erlin Haniza, dan 28 lainnya.
Tanda: Radio Dakta 107FM