~* Lahir Menunduk, Bathin Menolak *~
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Biarlah rumput itu menjalar mencari Matahari
mereka liar membawa batangnya menjulur ke atas
menengadah ke atas, berebut di ruang yang sempit diantara semak belukar
satu sama lainya saling mengalahkan demi keunggulan dirinya
banyak yang patah terhimpit temannya
di tengah lautan nafsunya, tak lagi mengenal saudara atau teman
semua bersaing tak ingat lagi Qodrat Ilahi-NYA
mereka telah kering jiwanya …
karena tak ada lagi kesejukan yang terasa
mereka liar membawa batangnya menjulur ke atas
menengadah ke atas, berebut di ruang yang sempit diantara semak belukar
satu sama lainya saling mengalahkan demi keunggulan dirinya
banyak yang patah terhimpit temannya
di tengah lautan nafsunya, tak lagi mengenal saudara atau teman
semua bersaing tak ingat lagi Qodrat Ilahi-NYA
mereka telah kering jiwanya …
karena tak ada lagi kesejukan yang terasa
Didalam Dunia yang fana ini …
kearifan manusia kian bergeser menjadi kehormatan
jarang terlihat manusia berlabuh di Samudera Illahi
kebanyakan berlayar di lautan yang berombak besar
menuju tempat yang damai untuk kesenangan dirinya
yang lemah tak akan terangkut kedalam perahunya
karena sudah penuh dengan muatan nafsunya
sementara ALLAH hanya dijadikan Juru Layarnya saja
yang setiap saat diperintah bila ada keinginannya
Naudzubillah wamin dzalik …
kearifan manusia kian bergeser menjadi kehormatan
jarang terlihat manusia berlabuh di Samudera Illahi
kebanyakan berlayar di lautan yang berombak besar
menuju tempat yang damai untuk kesenangan dirinya
yang lemah tak akan terangkut kedalam perahunya
karena sudah penuh dengan muatan nafsunya
sementara ALLAH hanya dijadikan Juru Layarnya saja
yang setiap saat diperintah bila ada keinginannya
Naudzubillah wamin dzalik …
Diantara nakhoda yang sedang berlayar
terlihat sedikit saja yang berlayar di dalam Samudera Illahi
walau perahunya kecil, tapi sarat dengan kedamaian
banyak orang yang ingin diajaknya
tapi banyak yang menolak, karena tak terlihat emas permata
bahkan tempat duduknyapun, tak nyaman untuk diduduki
walaupun si nakhoda berjuang menasihati
tetap saja orang yang menghindar nari nasihatnya
tidakkah ini sudah terjadi di jaman Para Nabi kita
banyak manusia saat itu yang melecehkannya ….
karena menolak kebenaran risallah Sang Penguasa-NYA
naudzubillah wamin dzalik …
terlihat sedikit saja yang berlayar di dalam Samudera Illahi
walau perahunya kecil, tapi sarat dengan kedamaian
banyak orang yang ingin diajaknya
tapi banyak yang menolak, karena tak terlihat emas permata
bahkan tempat duduknyapun, tak nyaman untuk diduduki
walaupun si nakhoda berjuang menasihati
tetap saja orang yang menghindar nari nasihatnya
tidakkah ini sudah terjadi di jaman Para Nabi kita
banyak manusia saat itu yang melecehkannya ….
karena menolak kebenaran risallah Sang Penguasa-NYA
naudzubillah wamin dzalik …
Di jaman sekarang
banyak orang menolak bukan karena Keberadaan-NYA
tapi menolak untuk Kesukaan-NYA
yaitu menjadi Hamba2NYA yang ikhlas dan senang berdzikir
biar hati Hamba2NYA tetap terikat dengan Rahmat-NYA
tapi, iblis telah mengajak jiwa berlayar di laut-nya
menjelajahi seluruh nafsu2nya agar menjauhi Samudera Kebenaran Yang Haq
walaupun iblis membiarkan manusia berdo’a dan shalat
tapi hatinya tetap dipegang, agar tak seutuhnya mencintai ALLAH dengan kaffah
betapa kitapun mengingkari …
seperti halnya manusia yang hidup di jaman dahulu kala
karena kita hanya mematuhi dengan lahiriah saja …
tapi bathin-nya tetap menolak Kesukaan-NYA
yaitu menjadi Mukhlisin dan senang berdzikir.
naudzubillah wamin dzalik …
banyak orang menolak bukan karena Keberadaan-NYA
tapi menolak untuk Kesukaan-NYA
yaitu menjadi Hamba2NYA yang ikhlas dan senang berdzikir
biar hati Hamba2NYA tetap terikat dengan Rahmat-NYA
tapi, iblis telah mengajak jiwa berlayar di laut-nya
menjelajahi seluruh nafsu2nya agar menjauhi Samudera Kebenaran Yang Haq
walaupun iblis membiarkan manusia berdo’a dan shalat
tapi hatinya tetap dipegang, agar tak seutuhnya mencintai ALLAH dengan kaffah
betapa kitapun mengingkari …
seperti halnya manusia yang hidup di jaman dahulu kala
karena kita hanya mematuhi dengan lahiriah saja …
tapi bathin-nya tetap menolak Kesukaan-NYA
yaitu menjadi Mukhlisin dan senang berdzikir.
naudzubillah wamin dzalik …
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ