“Seorang anak kecil melompat ke dalam lumpur untuk menemukan intan yg dikabarkan terjatuh ke dalam genangan kotor itu. Namun setelah lama mencari, dia tidak mendapatkan apa2 kecuali tubuh yang dipenuhi lumpur kotor.
Seorang anak kecil lainnya pergi ke toko perhiasan
bersama ibunya, dan begitu keluar dari sana, tubuhnya digelantungi
berbagai perhiasan bermatakan intan.
Serupa itulah saat kita mencoba menemukan kebaikan yang
berharga pada diri orang lain. Kita akan sulit menemukannya bila kita
hanya tenggelam dlm penilaian buruk yang kita ketahui tentang orang
itu.
Hanya saat kita ikhlas memperhatikan kebaikan-kebaikan
yang ada pada diri setiap orang, kita akan melihat betapa semua orang
sesungguhnya begitu berharga bagi kehidupan kita.”
“Tatkala ujian dan cobaan
dalam hidup dilihat sebagai benih-benih berkah bagi Jiwa yang
bersembunyi dalam gelapnya kehidupan duniawi, maka seketika semua
penderitaan akan menghadirkan pencerahan.”
“Cahaya bulan Purnama selalu terlihat indah, padahal ia
hanyalah cermin yang memantulkan cahaya matahari ke bumi yang sedang
malam.
Dan sahabat, tidakkah kau sadar sesungguhnya kau sendiri
pun bisa begitu agung, karena Jiwamu adalah cermin dalam diri yang
memantulkan keagungan Tuhan?”
“Jika batin kita masih menyalahkan orang atau pihak lain atas apa yg menimpa kita, itu tanda-tanda kita belum belajar.
Jika kita mulai menyalahkan diri sendiri atas apa yg menimpa kita, itu pertanda kita sdh mulai belajar.
Hanya jika kita berhenti
menyalahkan siapa pun atas apa yg sdh terjadi, namun bisa melihat pesan
penting dari Sang Guru Sejati lewat pengalaman itu, maka kita sdh
memahami pelajaranNya.
Dan siapa saja memahami
dengan baik pelajaran dalam hidupnya, ia akan melewati suka maupun duka
kehidupan sebagai berkah-berkah menuju kebahagiaan Jiwa.”