"Angkatan Muda saya serukan,
seruan yang saya sendiripun berjanji
hendak melaksanakannya pula, sebelum kamu,
sekedar tenaga yang ada
padaku.
Kalian adalah harapan Islam di zaman depan.
Kalian adalah harapan Islam di zaman depan.
Sebab itu pelajarilah Islam.
Pelajarilah dasar aqidahnya sehingga mantap,
lalu kuatkan dengan
ibadah, sampai menjadi darah daging.
Benamkan dirimu kedalamnya sampai ideologi itulah kekayaanmu.
Benamkan dirimu kedalamnya sampai ideologi itulah kekayaanmu.
Hingga
kamu ridha melarat,
ridah dikucilkan bahkan ridha mempunyai pendirian
sendiri di dalam menilai segala soal,
walaupun orang kiri-kananmu tidak
berani lagi menyatakan pendirian itu.
Dengan tegaknya aqidah, dikuatkan dengan ibadah,
Dengan tegaknya aqidah, dikuatkan dengan ibadah,
kian lama kian leburlah
diri ke dalam cita-cita.
Sehingga kian tumbuhlah dalam jiwamu
kepercayaan,
kita manusia ini hanya alat Tuhan belaka,
buat menegakkan
apa yang diperintahkan-Nya.
Kalau orang komunis seperti Sudisman berdiri tegak,
Kalau orang komunis seperti Sudisman berdiri tegak,
dengan muka tenang
menunggu hukuman mati,
kalau Nyono masih sempat bersyair seketika
mendengarkan vonis,
padahal mereka hendak menghancurkan agamamu,
mengapa
kamu yang mempertahankan ajaran Allah, menjaga agama pusaka akan ragu
menghadapi segala kemungkinan di dalam keyakinan?
Sebabnya ialah karena belum banyak yang membenamkan dirinya kedalam cita-citanya sebagaimana citacita orang komunis itu.
Islam kita terima sebagai agama, dan kita marah kalau dikatakan tidak Islam.
Sebabnya ialah karena belum banyak yang membenamkan dirinya kedalam cita-citanya sebagaimana citacita orang komunis itu.
Islam kita terima sebagai agama, dan kita marah kalau dikatakan tidak Islam.
tetapi Islam itu sendiri belum meresap ke dalam jiwa.
Kita belum
merasakan lezatnya iman, kita belum merasakan nikmatnya ideologi.
Yang utama dalam menegakkan ideologi bukanlah mesti bergelar alim,
Yang utama dalam menegakkan ideologi bukanlah mesti bergelar alim,
bukanlah ahli fiqh atau titel kesarjanaan, melainkan karakter
(Quwwatul-Khulqi).
Ideologi menimbulkan iradah, cita2 menuju maksud yang
mulia.
Ideologi menimbulkan harga diri yang jauh lebih mahal dari harta
dan tahta.
Ideologi menimbulkan rasa khidmat dan kewajiban. Sebab itu
seseorang yang memiliki rasa tanggung jawab lebih dahulu menunaikan
kewajiibannya daripada menuntut hak.
Binalah diri ini terlebih dahulu dengan memperdalam aqidah dan ibadah,
Binalah diri ini terlebih dahulu dengan memperdalam aqidah dan ibadah,
perteguh hubungan dengan Tuhan. dengan pertalian yang teguh dengan
Tuhan,
hadapilah tugasmu dalam hidup.
Maka apapun yang terjadi, kalian akan tetap merasa bahagia.
Maka apapun yang terjadi, kalian akan tetap merasa bahagia.
Sebab didalam jiwa mu ada kekayaan (ideologi)".
(Rangkuman tulisan HAMKA dalam Artikel Panji Masyarakat)
(Rangkuman tulisan HAMKA dalam Artikel Panji Masyarakat)