Hizbut
Tahrir Denmark telah mengorganisir aksi unjuk rasa yang digelar setelah
sholat Jumat, 9 Januari 2009 di Copenhagen. Aksi umat Islam ini sangat
luar biasa di sebuah negeri Barat. Ribuan kaum Muslim mengisi
jalan-jalan kota di ibu kota salah satu negera makmur di Barat itu. Ini
semakin menunjukkan, seruan dakwah di Barat dalam beberapa dekade
terakhir ini telah menggiring mereka kepada seruan murni Islam
ideologis. [+foto]
Sekitar
empat hingga lima ribu kaum Muslim berjalan kaki di sepanjang
Copenhagen dan berjanji sebagai bentuk dukungan mereka terhadap saudara
mereka di Gaza untuk terus menyeru para tentara Muslim menghentikan
kebrutalan Israel dan membantu saudara mereka di Gaza.
Mereka
berjalan kaki sambil berzikir dan meneriakan “Khaibar khaibar ya yahud
jaisyu Muhammad saufa ya’ud”. Para peserta aksi dengan lantang
mengibarkan panji liwa dan royah, benderanya Rasulullah Saw. Yang
bertuliskan “laa ilaaha illallah muhammad rasulullah”.
Tak Ada Bendera Nasionalisme
Tak
tergambar kebanggaan atas kebangsaan dalam aksi tersebut. Seperti, tak
ada bendera Denmark, ataupun bendera nasionalisme Palestina. Yang ada
hanyalah dua bendera Islam yang berwarna hitam dan putih bertuliskan
kalimah tauhid. Ini menunjukkan mereka tak mau solusi nasionalisme,
ikatan batas semu yang telah memecah belah umat. Justru mereka
mengingkan kaum Muslim bersatu di bawah bendera liwa dan roya, di bawah
Khilafah Islamiyyah yang akan mengerahkan pasukan Muslim di berbagai
belahan negeri untuk membebaskan negeri-negeri yang sama.
Ketika
setiap kali seruan kepada solusi Islam: Khilafah dan Jihad, serta
mengungkap pengkhinatan para penguasa yang diteriakkan oleh orator dari
anggota Hizbut Tahrir Denmark itu, takbir membahana saling menyahut
menggetarkan siapapun yang menyaksikannya.
Tak Butuh Resolusi PBB
Menariknya,
pada hari yang sama, aksi protes digelar oleh aliansi 27 “organisasi
Islam” yang tidak mendukung Khilafah, melainkan meminta intervensi PBB
sebagai solusi jangka panjang terhadap krisis Gaza. Hanya saja, aksi
demonstrasi ini, meskipun di belakang aliansi, digambarkan kurang dari
setengah orang-orang yang hadir. Tak diragukan lagi, ini mengindikasikan
perasaan kaum Muslim, di mana mereka merasa solusi tersebut sebagai
solusi bohong. Solusi atas tragedi Gaza tentu saja tak mungkin
diharapkan kepada organisasi dunia yang telah membantu membuat Israel
untuk menjajah di negeri Palestina tersebut.
Menurut
sebuah sumber, aksi protes ini merupakan bagian dari aksi gerakan
politik Muslim di seluruh negeri di dunia yang digelar oleh Hizbut
Tahrir, sebuah gerakan Islam yang ingin melanjutkan kehidupan Islam.
Seruan-seruan mereka telah disiarkan melalui channel-channel ke berbagai
negeri. Di Denmark, merupakan salah satu contoh terakhir desakan kaum
Muslim kepada para penguasa untuk mengirimkan pasukan mempertahankan
Gaza. Ahad pekan lalu, aksi serupa telah digelar di London yang juga
mendapat sambutan dari berbagai pihak.
Subhaanallah,
di negeri Denmark dan Inggris saja, seruan kepada Islam yang sebenarnya
dan kepemimpinan yang ikhlas melalui Khilafah terus bergelora.
Bagaimana mereka bisa melakukan hal tersebut di negeri yang mayoritas
non Muslim itu, sementara di negeri kaum Muslim malah ide busuk
nasionalisme serta solusi palsu masih dipercaya oleh sebagian orang yang
mengaku ‘intelek’ Muslim.
Malu
rasanya bila kaum Muslim yang hidup di negeri Muslim ini masih percaya
pada solusi dan ide Barat serta PBB, sementara Muslim di Barat yang
telah tercelup pemikian Islam hanya percaya pada satu solusi atas Gaza,
KHILAFAH dan JIHAD! (Syabab.Com, 12/01/09)