JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sebelum menuju Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (17/11/2012) menyatakan keprihatinannya atas peristiwa yang terjadi di Palestina.
SBY berharap kekerasan dihentikan dan Palestina menjadi negara yang merdeka.
Dalam
konteks ini, menurut SBY, tak hanya ada satu negara (Israel), tapi
harus ada satu negara lagi, yaitu Palestina. Jadi, harus ada dua
negara, Israel dan Palestina.
Pernyataan
SBY itu keliru besar! Sebab, Israel adalah penjajah, yang merampas
dan menjarah tanah Palestina, lalu mengusir orang-orang Palestina
dari kampung halamannya. Penjajah Israel harus mengembalikan seluruh
tanah jajahannya kepada bangsa Palestina tanpa syarat.
Tanah
Palestina itu bukan hanya Gaza dan Tepi Barat –itu pun (dua wilayah
ini) tetap dikangkangi Israel dan seakan berdiri sendiri-sendiri
bahkan diadu domba antara Faksi Fatah (Tepi Barat) dengan Hamas
(Jalur Gaza).
Jadi,
pernyataan SBY harus ada dua negara (Israel & Paletina) itu bisa
dibilang menyesatkan, karena mengingkari sejarah, dimana Israel
adalah penjajah dan penjarah yang merampas tanah Palestina.
Yang
dituntut bangsa Palestina dan Dunia Islam saat ini adalah
kemerdekaan penuh bangsa Palestina dengan seluruh tanah dan wilayah
yang diduduki (dijajah) Zionis Yahudi alias Zionis Israel.
Maka,
jika Indonesia memang mendukung kemerdekaan bangsa Palestina, jangan
setengah-setengah. Mendukung Palestina sepenuhnya atau tidak sama
sekali. Jika mendukung Palestina Merdeka, itu artinya jangan pernah
berpikir ada negara Israel, sebab Yahudi Israel ini adalah penjajah,
perampas tanah Palestina.
Tapi,
jika memang setengah hati, dengan masih menyebut (mengakui) ada
negara Israel, itu berarti bisa dibilang tidak sungguh-sungguh
mendukung negara Palestina. Pantas saja pemerintah Indonesia selama
ini tak pernah tegas dengan Zionis Israel, sering kegigit lidah dan
gagap dalam bersikap. Masih ada "hati" untuk sebuah "Negara Israel"?
Pelajaran
yang pernah diperoleh Menlu RI Marty Natalegawa yang diusir oleh si
penjajah Zionis Israel saat ingin mengikuti KTT Gerakan Non Blok di
Ramallah, Palestina, Agustus 2012 lalu, mestinya lebih menyadarkan
kita, siapa sesungguhnya kaum tengik ini. Marty sendiri bilang,
Israel itu negara yang menduduki (menjajah) Palestina.
"Saya
kira masalah Ramallah itu (pengusiran, red) sekarang makin terang
benderang, siapa Israel itu. Negara yang menduduki Palestina selama
puluhan tahun, selama berdekade dia duduki Palestina," kata Marty
saat ditemui di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat
(detikcom, 7/8/2012).
Nah,
sebagai negara yang menjajah, itu artinya, si Zionis ini bukanlah
pemilik sah tanah yang didudukinya, walau secuil pun!