Jumat, 23 November 2012

Panglima Perang Salib




SBY Menjadi Panglima Perang Salib Berkedok Perang Melawan Terorisme


JAKARTA - Ketua DPP FPI, Munarman, SH mengungkapkan bahwa pemberian gelar Knght Grand Cross yang berarti Ksatria Salib oleh Ratu Elizabeth II kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, merupakan bentuk nyata bahwa SBY secara resmi menjadi penglima perang Salib untuk memerangi umat Islam di Indonesia.


Menurut Munarman, pemberian gelar tersebut membuktikan bahwa SBY adalah sekutu utama dalam memerangi Islam di masa kini.


“Pemberian gelar Knight Grand Cross kepada SBY, membuktikan bahwa SBY di mata keturunan musuh Syuhada Shalahuddin Al Ayubi adalah sekutu utama mereka dalam memerangi Islam pada masa kini,” ungkapnya kepada voa-islam.com, Selasa (30/10/2012).
...Pemberian gelar Knight Grand Cross kepada SBY, membuktikan bahwa SBY di mata keturunan musuh Syuhada Shalahuddin Al Ayubi adalah sekutu utama mereka dalam memerangi Islam pada masa kini...''


Untuk itu umat Islam harus sadar bahwa perang Salib yang dipimpin raja Richard terhadap Shalahuddin Al Ayyubi terus berlangsung hingga kini dalam berbagai bentuk.


“Umat Islam harus sadar bahwa perang abadi antara raja Richard yang bergelar The Lion Heart (biasa disebut Richard The Lion Heart dari Inggris) beserta sekutunya dan Syuhada Shalahudin Al Ayyubi, sampai saat ini terus berlangsung dalam berbagai bentuk,” jelasnya.


Hal tersebut bisa dilihat dari berbagai sisi, diantaranya perang ekonomi, budaya, IPTEK, termasuk perang fisik pada hakikatnya terus berlangsung terhadap umat Islam di berbagai belahan dunia.


“Mulai dari perang ekonomi, perang budaya, perang informasi, perang ilmu pengetahuan dan bahkan perang fisik yang sudah terjadi di Afghan, Irak, Palestina dan berbagai belahan dunia lainnya,” sambungnya.
...Bahkan di Indonesia perang fisik tersebut mengambil bentuk dan tema perang terhadap terorisme, yang hakekatnya adalah lanjutan dari perang Salib pada masa lalu


Bahkan menurut Munarman, perang Salib di Indonesia mengambil bentuk perang terhadap terorisme.


“Bahkan di Indonesia perang fisik tersebut mengambil bentuk dan tema perang terhadap terorisme, yang hakekatnya adalah lanjutan dari perang Salib pada masa lalu yang dipimpin oleh Raja Richard dan Ksatria Salib lainnya yang bergelar Knight Templar,” imbuhnya.


Oleh sebab itu, ia mempertanyakan tokoh-tokoh Islam di sekitar SBY, apakah mereka tak sadar jika pemberian gelar Knight Grand Cross berarti SBY telah resmi diangkat sebagai komandan tempur perang Salib untuk memerangi Islam.


“Jadi kalau SBY mendapat gelar Knight Grand Cross, maka itu artinya dia diangkat secara resmi sebagai komandan tempur pasukan Salib di Indonesia. Sadarkah tokoh-tokoh Islam yang ada di lingkungan SBY makna dari gelar ini?” ujarnya.


Seperti diberitakan, penghargaan Knight Grand Cross in the Order of The Bath sebelumnya sudah pernah diberikan juga kepada sejumlah pemimpin negara lain, seperti Presiden Amerika Serikat Ronald Reagen, Presiden Prancis Jaques Chirac, dan Presiden Turki Abdullah Gull.

Penghargaan itu disebut-sebut sebagai penghargaan tertinggi dari Order of the Bath yang dulu dikenal dengan The Most Honourable Military Order of The Bath, penghargaan dalam bidang kemiliteran. 







next :

HUKUM SEORANG MUSLIM MENERIMA DAN MENGENAKAN GELAR DAN LAMBANG “Knight Grand Cross of Order of the Bath”





[Ahmed Widad/www.globalmuslim.web.id