Jumat, 30 November 2012

Mereka Berkata, "Saksikanlah, Bahwa Kami Adalah Teroris!"







Apa arti sebuah prinsip dan pendirian kalau tidak keras. Hanya ada hitam dan putih, bukan abu- abu...

Waktu hidup tidak bisa diputar kembali. Manusia akan melangkah berdasarkan pilihan yang telah mereka buat sendiri. Pilihan itu bermacam- macam bentuk dan dengan berbagai keberpihakan. Namun ada sebagian dari mereka yang telah menerima hidayah Allah, memutuskan untuk hidup menjadi hamba. Hamba yang taat pada aturan Allah yang menguasai jiwa mereka dan seisi alam raya.


Namun...

Entah mengapa, orang- orang kafir dan munafik membenci mereka. Para munafik, yang dihati dan lidahnya berbeda, yang mengaku beriman tapi sebenarnya hanya seorang penakut yang mencari keamanan dan kenyamanan diri, manusia bermuka dua yang lemah, yang kawatir dimusuhi dan ditinggalkan dunia, dan orang- orang kafir yang telah terkunci mati hati dan telinganya, telah memojokkan mereka pada dengan sebutan yang dholim... TERORIS.

Mereka dipanggil teroris, mereka diadu domba dengan muslim yang lain. Mereka diposisikan untuk sangat dibenci dan harus dibasmi.  Mereka ditekan, dianiaya, bahkan dibunuh dan diperlakukan lebih rendah dari binatang.

Padahal, duniapun telah tahu, bahwa...

Bukan Muslim yang memulai perang dunia pertama.
Bukan Muslim yang memulai perang dunia kedua.
Bukan muslim yang menghancurkan hiroshima dan nagasaki dengan menggunakan bom nuklir.
Bukan muslim 100 juta orang indian di Amerika Utara.
Bukan muslim yang menghabisi 50 juta orang india di Amerika Selatan.
Bukan Muslim yang Membunuh 20 jutaan aborigin Australia.
Bukan muslim yang mengambil 180 juta orang afrika sebagai budak dan membuang 80 persen dari mereka yang meninggal ke lautan atlantik.
Bukan muslim sang teroris sejati.

Namun...

Para pemilik hati penuh dengki dan khianat itu tetap tak perduli. Mereka semakin membabi buta menyebarkan kebencian. Kebencian itu seakan- akan ingin dipamerkan sehabis- habisnya kepada dunia. Kebencian itu telah merasuk hingga darah dan tulangnya. Kebencian itulah yang juga akan diwariskan kepada anak dan cucunya.

Apa sebenarnya yang salah dengan islam? apa yang kurang sempurna dari islam? adakah yang bisa menunjukkan satu saja kekurangan dari islam dan segala aturannya? adakah yang pantas dikatakan melebihi islam atau paling tidak sebanding dengan kesempurnaan dan kemuliaan islam mengatur kehidupan manusia?


Yakinlah, bahwa jika para pemilik hati yang tunduk akan menjawab "tidak!!". Tidak ada yang lebih sempurna dari pada islam, tidak ada yang lebih memuliakan manusia melebihi cara yang telah diatur oleh islam. Tidak ada kebenaran, selain dalam Islam.

Dan sebaliknya, para pembangkang, orang- orang munafik dan manusia pemilik hati yang dikunci mati oleh Allah, serta manusia yang mengedepankan ilmu minimalis, akan beralasan serta berpendapat dengan mengolah kata, serta mengedepankan akal mereka, supaya yang mendengarkan terhipnotis oleh mereka dan supaya yang putih pun bisa terlihat hitam.

Lalu...

Apakah para pembela agama Allah itu menyerah? Tidak!!, karena yang mereka lakukan adalah bukan karena keinginan mereka dan aturan mereka, tapi karena perintah Allah! Jadi tak akan ada kata menyerah. Mereka tak akan menyerah, karena mereka memiliki Allah, sang penguasa Alam, bahkan pemegang ubun- ubun dari para musuh- musuh mereka.  

Apakah mereka merugi?? dalam pandangan manusia kebanyakan, bahkan mereka tak hanya sekedar merugi. Namun seperti sudah menggali lubang kuburan mereka sendiri. Tapi jawablah, adakah Allah akan mengingkari janjinya, atas sebuah nyawa yang rela membela agamaNya? Adakah di dunia ini yang lebih menepati janji atas sebuah surga selain Allah Subhanahu Wata'ala?


Dan apakah para munafik dan orang- orang kafir itu menang? TIDAK!! mereka memang menganiaya dan membunuh manusia- manusia pembela agama Allah, namun mereka tak sadar bahwa dengan Allah lah sebenarnya mereka telah menabuh genderang perang. Kalau saja mereka tahu, betapa mereka telah berbuat kecerobohan dan kesalahan sangat besar atas tindakan tangan mereka itu.


Maka jangan berani berpendapat tentang besarnya kepemilikan cinta, sebelum melihat sepak terjang perjuangan prajurit Allah itu dalam menegakkan Islam. Mereka mencintai Allah dan Allahpun mencintai mereka. Mereka rela dimusuhi dan  direndahkan untuk membuktikan betapa besar cinta sejati mereka kepada Allah.


Namun...

Tuduhan itu, julukan itu tetaplah ada dan terus diucapkan manusia, "mereka adalah TERORIS"

Maka merekapun menjawab...

Jika dengan bertauhid dan menjadi hamba yang diridhoi Allah, kami disebut teroris...
Jika dengan berperang melawan kemaksiatan, demi tegaknya agama Allah kami disebut teroris...
Jika dengan melawan musuh-musuh Allah, untuk kejayaan islam kami disebut teroris...


Maka saksikanlah, bahwa kami adalah teroris!!


Voa-Islam/The Truth Seeker Media