Takkan pernah meyakinkan
Cinta diungkapkan dengan lisan
Sebab cinta adalah bunga-bunga perasaan
Hanya sikap yang berhak menjelaskan
Sobat Mutiara Hati yang dimuliakan Allah, Cinta itu indah,
cinta itu dahsyat. Namun demikian, cinta harus dimaknai dan dipahami secara
benar. Bukan secara salah. Memaknai dan memahami cinta secara salah akan
menyengsarakan dan merugikan diri sendiri dan orang lain. Maka, pahamilah cinta
sejati secara benar dengan cara yang benar. Agar tidak terjerumus kedalam
jurang kesengsaraan yang membelenggu.
“Dasar laki-laki, dimanapun sama saja. Sama-sama hidung
belang, mata keranjang, buaya darat.” kata teman perempuan saya waktu SMA dulu,
sebenarnya saya tersinggung dengan kata-kata itu, karena dia telah
men-generalisir bahwa semua lelaki sama, itu artinya label ‘Hidung Belang’,
‘Mata Keranjang’, dan ‘Buaya Darat’ juga disematkan pada saya. Namun, saya juga
mendengar jeritan hati teman laki-laki saya, “Kurang ajar, dasar perempuan
ganjen, matre. Habis manis sepah dibuang”.
atau…
Seorang suami yang sering berkata kasar. Jarang sekali bersikap lembut. Tidak pernah mencium pipi atau kening sebelum berangkat kerja. Tidak pernah mendengar keluhan hati isteri secara serius. Tidak pernah memberikan gift yang menyegarkan bunga-bunga keceriaan sebagai wanita. Dan serta seorang Isteri yang sering mengomel. Suka menggerutu. Suka mengeluh hal-hal sepele. Bahkan dia bukan hanya mengeluhkan keadaan, namun juga mengeluhkan belahan jiwanya. Dia tidak bersyukur dengan nafkah yang diterimanya padahal sang Suami telah bersusah payah setiap hari.
Pernahkah Antum wa Antumna juga melihat,
mendengar, dan merasakan fenomena di atas!
Sobat Mutiara Hati yang dimuliakan Allah, anggap saja jika
kita berada pada posisi yang tidak menguntungkan pada fenomena di atas, atau
dengan kata lain kita jadi korbannya, menjadi perempuan yang sakit hati
terhadap seorang laki-laki buaya darat, menjadi laki-laki yang dikecewakan oleh
seorang perempuan ganjen/matre, menjadi istri atas suami yang tidak bersikap
lembut, dan menjadi suami atas istri yang berkhianat. Coba bayangkan dan
rasakan! Jika suatu hari si Dia mengucapkan bahwa dia mencintai kita, apakah
kita yakin dan percaya sepenuhnya bahwa si Dia benar-benar mencintai kita?
Sobat, tentu saja nurani kita tidak sepenuhnya yakin dan
percaya akan kata-kata cinta yang diujarkannya. Sebab cinta adalah perasaan
yang menghujam jauh ke dalam lubuk hati yang di”nyata”kan dalam sikap,
perbuatan serta karya nyata sehari-hari berdasarkan garis besar haluan islam,
bukan sekedar kata-kata. Oleh karena itu, renungkanlah dan evaluasilah diri
kita masing-masing. Apakah kita termasuk pecinta sejati atau pecinta
picisan/gadungan? Pecinta sejati menyatakan cinta, sedangkan pecinta gadungan
mengatakan cinta.