~* Beriman Kepada Allah, Jawaban Kegersangan Hidup “???” *~
Akal
 manusia tidak bisa membayangkan ukuran dan fungsi jagat raya yang kita 
huni. Kira-kira terdapat 300 milyar galaksi di jagat raya. Galaksi bima 
sakti kita adalah salah satunya. 
Di dalamnya ada 250 milyar bintang. 
Matahari adalah salah satunya. Dengan kata lain, masih lebih banyak 
bintang di jagat raya daripada butiran pasir di seluruh pantai di dunia,
 dan matahari kita hanya seperti sebutir pasir.
Bumi tempat kita berpijak tidaklah lebih luas dari sebutir pasir. 
Sebagai manusia, mahluk kecil yang menghuni bumi, dia bukanlah apa-apa 
dibandingkan dengan ukuran jagat raya. Namun manusia melupakan semua 
ini, bahkan merasa dirinya besar. 
Dia hidup dengan penuh kesombongan. 
Dia lupa bahwa dia adalah makhluk lemah ciptaan Allah, yang suatu hari 
akan mati dan harus menghitung amalnya di hadapan Allah. Lebih jauh 
lagi, dia terbuai dengan urusan dunia, yang ukurannya tidak lebih besar 
dari sebutir pasir bila dibandingkan dengan jagat raya.
Dan semua orang 
akan segera mati dan dikubur dalam lubang kecil di bumi. Sebelum 
mengantarkannya pada hari akhir, Allah pasti akan menunjukkan bahwa dia 
itu begitu lemah. Jika tidak mati muda,contoh ketidakberdayaan manusia 
di dunia adalah ketika ia menjadi tua renta.
Kemajuan peradaban umat manusia saat ini ternyata telah melupakan 
sesuatu. Saat umat manusia berlomba-lomba membangun Gedung-Gedung 
Pemcakar Langit, Ilmu pengetahuan mencapai puncaknya hingga manusia bisa
 menginjak Bulan, segala sesuatu di Bumi ini mampu di pelajari, di 
prediksi, bahkan di manipulasi. 
Tapi kemajuan Ilmu Pengetahuan dan 
Teknologi, harusnya membuat umat manusia lebih bersyukur, bahwa tak ada 
satu pun yang sia-sia, yang Allah ciptakan di Bumi ini. Tapi sebaliknya,
 yang terjadi saat ini kemajuan peradaban membuat sebagian manusia 
semakin sombong, bertindak sesuka hati, dan melupakan Tuhan-Nya.
Di sinilah sebagian manusia modern melupakan sesuatu, sesuatu yang 
membuat manusia modern hidup dalam  kegelisahan hati, kegersangan jiwa, 
keserakahan hawa nafsu, pemujaan materi, dan ketakutan hidup. Masalah 
tersebut membuat manusia modern menyadari, pentingnya ketentraman dan 
ketenangan hati. Sebuah kondisi dimana hati dan pikiran manusia merasa 
bahagia dan damai. Banyak cara lebih dilakukan manusia modern untuk 
mencapai itu, tapi tak ada yang pernah-pernah berhasil seratus persen 
mencapainya.
“Kenapa?”, Karena mereka melupakan sesuatu yang sangat subtansial 
yang menjadi penyebab tercapainya kebahagiaan dan kedamaian hati. 
Jawaban lengkapnyanya, ada dalam AL-Quran surat AR-RAD ayat 28-29:
“Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram 
dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah lah hati
 menjadi tentram. Orang-orang yang beriman dan berawal saleh, bagi 
mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik.“ (QS. AR-RAD : 28-29)
Dalam ayat tersebut sangat tegas di sampaikan, Bahwa hanya dengan 
mengingat Allah lah hati manusia akan menjadi tentram, dan hanya 
orang-orang yang ikhlas yang mampu mencapai titik ketentraman hati. 
Karena dengan memurnikan keesaan Allah dalam diri, lalu berserah diri 
kepada-Nya secara utuh, dalam kesedihan, maupun kebahagiaan, disetiap
waktu, dalam setiap waktu, dimanapun manusia berada. Maka seorang hamba Allah yang ikhlas, akan mencapai ketentraman hati dalam hidupnya.
waktu, dalam setiap waktu, dimanapun manusia berada. Maka seorang hamba Allah yang ikhlas, akan mencapai ketentraman hati dalam hidupnya.
Sebetulnya manusia modern tak perlu repot-repot mencari cara untuk menenangkan hati. Karena ketentraman hati akan
dapat di capai dengan keikhlasan mengimani Keberadaan Allah SWT. Segala kegelisahan hati, kegersangan jiwa, dan ketakutan, akan di hilangkan dari hati hamba-hambanya yang ikhlas. Manusia di zaman ini, terlalu sibuk mengejar materi, birahi, dan kekuasaan. Dan hal-hal tersebut belum tentu memberikan ketentraman hati bagi jiwanya. Allah tidak melarang manusia mengejar kehidupan duniawi, tapi jangan sampai aktivitasmu melupakanmu pada Allah. Karena hanya orang-orang beriman dan beramal saleh lah, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik!.
dapat di capai dengan keikhlasan mengimani Keberadaan Allah SWT. Segala kegelisahan hati, kegersangan jiwa, dan ketakutan, akan di hilangkan dari hati hamba-hambanya yang ikhlas. Manusia di zaman ini, terlalu sibuk mengejar materi, birahi, dan kekuasaan. Dan hal-hal tersebut belum tentu memberikan ketentraman hati bagi jiwanya. Allah tidak melarang manusia mengejar kehidupan duniawi, tapi jangan sampai aktivitasmu melupakanmu pada Allah. Karena hanya orang-orang beriman dan beramal saleh lah, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik!.
