Dapatkah menyimpulkan Barack Obama berasal dari Partai Demokrat, yang pandangannya dinilai liberal itu, lebih biadab dan kejam?
Tak kurang pidato Michele Obama, di
pembukaan DNC (Democrat National Cenvention), pidatonya harus menyebut
Afghanistan, bahkan Wapres Joe Biden, menyebut terbunuhnya Usamah bin
Laden, sebagai sukses besar Obama di panggung sejarah, terutama dibidang
kebijakan luar negeri, terkait dibidang keamanan.
Bagaimana gemuruhnya di pusat-pusat kota
di negara-negara Barat, termasuk di Washington DC, rakyat Amerika
meluapkan kegembiraan, ketika tengah malam Presiden Barack Obama,
mengumumkan tewasnya mujahid yang agung, Usamah bin Laden.
Mereka berpesta, minum, dan menggelar
acara-acara di klub-klub malam, merayakan kemenangan, dan meluapkan
kegembiraan. Karena, pemerintahan Obama berhasil membunuh tokoh, yang
sangat ditakuti, dan dianggap menjadi ancaman keamanan global, khususnya
bagi Amerika Serikat.
Usamah bin Laden, sebagai sosok dan tokoh
yang selalu menggentarkan jagad Gedung Putih, yang sangat paranoid
terhadap sosok-sosok, yang menginginkan tegaknya nilai-nilai Islam.
Sejatinya, mereka yang dituduh teroris
itu, mereka yang ingin dan berobsesi menjadikan Islam sebagai prinsip
hidup, dan menegakkan hukum-hukum Allah Rabbul Alamin.
Mereka menolak dan mengingkari sistem
kufur dan musyrik, yang menjadi antitesa nilai tauhid. Kemudian, mereka
mendapatkan posisi sebagai musuh bagi Amerika Serikat, yang menjadi
induk dan pemimpin dunia, yang menganut sistem kufur dan musyrik.
Maka, di masa pemerintahan George Walker Bush Jr, memberlakukan apa yang disebut dengan : ”War Global On Terorism“.
Sejak itu, seluruh jagad ini, dipaksa
oleh Gedung Putih, para pemimpinnya bersama-sama dengan Amerika Serikat
memerangi terorisme secara global. Inilah bentuk perang dingin baru yang
dikumandangkan oleh Amerika Serikat, pasca Perang Dingin, melawan Uni
Soviet.
Berapa banyak anggaran yang harus dikeluarkan oleh Amerika Serikat dalam rangka “War Global On Terorism”
itu? Semua negara di dunia oleh Presiden Bush dipaksa terlibat dan ikut
berpartisipasi dalam perang melawan terorisme itu. Setiap negara di
dunia, semuanya terlibat dalam perang, dan dengan segala implikasinya.
Termasuk Indonesia. Pemerintah membuat
undang-undang terorisme yang sangat keras, dan membawa dampak yang
sangat luar biasa. Di mana aparat keamanan bisa berindak secara eksessif
(berlebihan) dalam melakukan penangkalan terhadap terorisme. Seperti
yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia.
Semuanya itu, menginduk kepada Amerika
Serikat, yang menjadi representasi rezim kufur dan musyrik, yang visinya
memang ingin menghancurkan setiap kawasan yang rakyatnya ingin
menjadikan Islam sebagai prinsip hidup.
Semuanya itu dilakukan oleh Amerika
Serikat dengan sangat telanjang. Tanpa tedeng aling-aling atas segala
kebijakan yang sangat tidak layak, sebagai sebuah komunitas bangsa dan
negara yang mengaku menganut nilai-nilai kemanusiaan dan demokrasi.
Sekarang Amerika Serikat, selama
pemerintahan Barack Obama, tak kalah bengisnya terhadap Muslim. Obama
setiap saat dengan menggunakan pesawat tanpa awak (drone) membantai
Muslim. Inilah hakikatnya kebijakan utama Obama yang secara terselubung
dibidang keamanan nasional.
Selama pemerintah Obama itu, lebih dari
283 serangan di Pakistan dengan menggunakan pesawat tanpa awak (drone).
Tindakan Obama itu enam kali lebih banyak dibandingkan Pesiden George
Walker Bush.
Presiden Barack Obama tak kalah bengis
dan biadabnya dibanding George Bush. Adalah kesalahan besar menilai
Obama yang berasal dari Partai Demokrat, memiliki pendekatan yang lebih
humanistik.
Faktanya Obama lebih banyak menjagal
Muslim dengan pesawat drone. Inilah fakta-fakta yang sangat nampak. Para
tokoh Muslim selama ini telah salah membuat penilaian, khususnya
terhadap Obama, yang dianggap berbeda dengan Presiden Bush, yang berasal
dari Partai Republik.
Jumlah Muslim yang tewas di berbagai
kawasan seperti di Afghanistan, Pakistan, Somalia, dan Yaman, meningkat
drastis selama pemerintahan Obama. Jumlah Muslim yang tewas akibat
serangan drone mencapa empat kali lipat. Dibandingkan selama
pemerintahan Bush – Muslim yang tewas 1.494 orang.
Di masa pemerintahan Barack Obama, jumlah
Muslim yang tewas mencapai 2.618 orang. Sebagian besar yang tewas itu,
para tokoh Gerakan Islam dan pejuang Islam, yang bercita-cita ingin
menegakkan nilai-nilai Islam, dan meninggalkan warisan sistem sekuler
dari Barat, yang sudah menghancurkan kehidupan mereka.
Di bawah Obama, mengalami pergeseran
sasaran serangan yang menggunakan drone. Obama mengacak seluruh kelompok
gerakan Taliban dan al-Qaidah yang disasar dengan menggunakan drone.
Sebaliknya, pada pemerintahan Bush
sasaran kampanye serangan drone, lebih fokus ditujukan kepada para
pemimpin al-Qaidah. Obama lebih banyak membunuh tokoh-tokoh lokal, dan
pejuang Taliban, dan bukan hanya tokoh-tokohnya.
Di bawah Bush, sasaran terhadap tokoh Al
Qaedah jumlahnya mencapai 25 persen, yang berhasil ditewaskan melalui
serangan drone. Dan, terhadap target Taliban mencapai 40 persen, sasaran
yang berhasil dihancurkan melalui drone.
Tetapi, di zaman Obama, hanya 8 persen
target dari al Qaeda yang berhasil ditewaskan, sedangkan sasaran
terhadap Taliban mencapai 50 persen. Sebuah capaian yang sangat besar
oleh pemerintahan Obama, khususnya yang disebut perang melawan militan
Islam.
Selama pemerintahan Obama serangan yang
dilakukan Obama bersifat massive, membunuh 1.332 sampai 2.326 militan di
sepanjang perbatasan Pakistan-Afghanistan. April 2010, seorang militan
mengatakan kepada wartawan New York Times, “Sepertinya mereka
benar-benar ingin membunuh semua orang, bukan hanya para pemimpin.”
Analisis The New America Foundation tentang kampanye drone di Pakistan menemukan bahwa:
- Korban sipil meningkat dengan tajam
sejak 2008. Jumlah warga sipil yang tewas, termasuk yang “tidak
diketahui,” jumlah meningkat drastis. Bahkan, menurut laporan media,
korban tewas oleh drone di Pakistan selama masa Obama meningkat 11
persen. Kematian tahun 2012 mendekati angka 33 persen.
- Sebaliknya, persentase militan tewas
telah meningkat selama masa program drone. Jumlah militan dilaporkan
tewas oleh serangan pesawat tak berawak berjumlah 89 persen dibawah
Obama. Sementara, di masa Presiden Bush 67 persen.
- Tahun 2009, AS melakukan serangan
pesawat drone sebanyak 19 kali, dan menargetkan para pemimpin Taliban
Pakistan, Baitullah Mehsud. Mehsud akhirnya tewas akibat serangan
pesawat tak berawak CIA.
- Sejak tahun 2004, kampanye drone telah
membunuh 49 pemimpin Taliban. Serangan drone ini dianggap oleh
pemerintahan Obama sebagai pukulan signifikan terhadap mata-rantai
komando militan.
Usamah bin Laden mengakui akibat serangan
drone itu, mengakibatkan terputusnya mata-rantai komando organisasi
al-Qaidah. Usamah menulis memo panjang tentang masalah ini, di bulan
Oktober 2010 yang kemudian ditemukan di kompleks di Abbottabad,
Pakistan. Di mana Usamah gugur dalam serangan oleh pasukan Komando
Angkatan Laut Amerika Serikat, SEAL.
Dalam memo kepada seorang pemimpin
al-Qaedah, Usamah bin Laden menyarankan bahwa anak buahnya meninggalkan
wilayah suku Pakistan, di mana serangan drone terkonsentrasi ke wilayah
terpencil Afghanistan dan ia juga menyarankan agar anaknya Hamza
meninggalkan Teluk Persia, dan pergi ke Qatar.
Tahun 2010 menandai titik paling intens
kampanye drone oleh Obama, dengan serangan yang mencapai rekor 122 kali.
Ini dibarengi di Mei 2011, dimana berlangsung serangan di kompleks
Usamah bin Laden, di Abbottabad.
Sekarang Obama menikmati hasil karya
tangannya yang telah banyak membunuhi Muslim dan tokoh Muslim, yang
dituduh sebagai teroris. Obama dapat menyombongkan diri di depan para
kalayak di konvensi nasional Partai Demokrat di Charlotte, North
Carolina.
Obama membusungkan dadanya sebagai
presiden yang paling berhasil dalam menentukan kebijakan luar negeri,
khususnya menciptakan keamanan nasional, dan dalam perang melawan
teroris atau “War Global On Terorism”, di konvensi Partai Demokrat di
Charlotte, North Carolina. Obama terus menikmati keuntungan yang besar
atas Mitt Romney, terkait keamanan nasional.
Tetesan darah Muslim telah menjadi modal
dasar bagi Obama memasuki Gedung Putih kembali, di periode yang
keduanya. Adakah Obama merupakan manifestasi dajjal abad ini, yang
tangannya penuh dengan lumuran darah Muslim?
Wallahu’alam.
[Sumber]